I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kelompok tani secara
tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan
produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan.
Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama
antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama-sama
memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi
pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.
Kelompok
tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan
permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.
Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih
lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Salah
satu kelompok tani yang ada di Yogyakarta adalah kelompok tani “Sri Rejeki”.
Kelompok tani ini terletak di Desa Patukan, Ambar Ketawang Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kelompok tani ini berdiri sekitar tahun 1970-an.
Jumlah seluruh anggota dari kelompok tani ini adalah 10 orang tetapi yang aktif
ada 8 orang. Susunan kepengurusan dari kelompok tani Bangun Tani ini adalah
sebagai berikut:
Ketua
: alm. Sadiman
Bendahara : Rahmat
Sekretaris
: Sarjiyo
Prestasi yang pernah diperoleh
kelompok tani Sri Rejeki ini adalah hasil ubinan (tanaman padi) di kelompok
tani ini paling unggul selama beberapa tahun berturut-turut.Kegiatan dari
kelompok tani ini adalah pertemuan rutin setiap sebulan sekali. Kegiatan yang
dilakukan adalah arisan kelompok tani, pertemuan rutin setiap sebulan sekali
untuk melaporakan tentang kegiatan pertaniannya, pertemuan mendadak yang
kondisional, sesuai dengan keadaan yang dialami di lapangan misalnya masalah
pengairan, penentuan penggunaan bibit, musyawarah dan penentuan musim tanam dan
sebagainya.
B.
Tujuan