Rabu, 04 April 2012

PROSES PEMBENTUKAN TANAH


Senyawa organik didominasi oleh unsur C, H, O, N sedangkan senyawa anorganik didominasi oleh bahan  logam. Bahan  induk merupakan hasil pelapukan dari bahan induk. Faktor yang mempengaruhi banyak dan beragam intensitasnya tergantung ruang dan waktu. Yang paling nyata adalah faktor iklim sehingga hubungan antara tanah dan iklim erat. Di daerah Tropika misalnya Latosol, Mediteran, dan Podsolik. Di daerah iklim Dingin misalnya, Andosol dan Ranker.
Ada 2 tahap :  1. Pelapukan ada 2,yaitu :
a.         Pelapukan Fisika/Mekanik/desintegrasi
b.         Pelapukan Kimia/Dekomposisi
2.  Perkembangan tanah
a.       Asasi
Ø  Akumulasi bahan organik : horizon O
Ø  Eluviasi (pelindian) : horizon A
Ø  Illuviasi (akumulasi): horizon B
Ø  Differensiasi : horizon O(O,O),horizon A(A, A, A), horizon B(B, B, B) dan seterusnya.
b.      Khusus
Ø  Latosolisasi
Ø  Podzolisasi
Ø  Kalsifikasi
Ø  Gleisasi
Ø  Salinisasi
Ø  Alterasi
Ø  Melanisasi
Ø  Lixiviasi
Ø  Pembentukan tanah gambut
Pelapukan ( weathering)
1.      Pelapukan Fisik
Pelapukan fisik yaitu proses penghancuran secara fisik tanpa merubah susunan kimia mineral-mineral penyusun batuannya (∆ ukuran). Batuan dan mineral menjadi berukuran kecil/halus sehingga luas permukaan jenis (specific surface) meningkat. Pelapukan fisik dominan terjadi pada daerah yang kering dan tidak mengalami perubahan komposisi. Mineral memiliki daya mengembang (suhu panas) dan mengkerut (suhu dingin).
Penyebabnya
1)        Fluktuasi suhu
2)        Tenaga aliran air
3)        Tenaga aliran angin
4)        Cuaca yang membekukan
5)        Kegiatan akar tumbuhan
6)        Penurunan tekanan terhadap bahan

1)      Perubahan suhu
Flukuasi    =   goyangan   =   embutan


 
    (horizontal)    ( vertical)
Sumber utama pelapukan fisik : MATAHARI
Siang =matahari -> panas -> batuan memuai
Malam = dingin -> batuan mengkerut
Walaupun kecil, namun peranannya sangat penting sebab koefisien pemuaian masing-masing mineral berbeda, maka bahan yang tersusun atas mineral yang tidak seragam akan cepat melapuk dan sebaliknya.
Batuan hitam (tua) -> lebih menyerap panas dan melepaskan sehingga cepat lapuk
Batuan muda (cerah) -> sebaliknya
Contoh : granit,mika, batu pasir -> besar pemuaian 0,005 – 0,012 mm/m tiap kenaikan 1°C
            Bila  ∆T = 50°C -> 0,25 – 0,6 mm/m
2)      Tenaga air
Peranan utama = DAYA ANGKUT
Penyebab daerah disintegrasi terkuat di daerah basah bila disbanding perubahan suhu. Aliran air mempunyai  daya angkut cukup besar >> miring permukaan tanah >> cepat dan besar daya angkutnya. Batuan yang terangkut akan mengalami pengikisan yang semula runcing menjadi bulat (proses abrasi), misalnya, di pegunungan dan di pantai.
Aliran air dapat menyebabkan erosi pada permukaan yang dilaluinya. -> run off = air limpahan
Erosi ada 2 macam :
a)      Erosi Geologi yaitu erosi yang berlangsung sedemikian rupa, sehingga tanah terkikis akan segera terbentuk kembali oleh adanya proses pembentukan tanah. Sifatnya menguntungkan sebab dapat meremajakan tanah
b)      Erosi Dipercepat adalah erosi yang tidak dapat diikuti pembentukan tanah yang baru, sebab erosi sangat cepat dan sering terjadi. Sifatny merugikan sehingga tanah menjadi tandus( batu-batu yang bermunculan dipermukaan)

3)      Tenaga angin
Prinsipnya seperti air hanya perpindahannya lewat udara. Dengan adanya tenaga angin menyebabkan terjadinya gumuk-gumuk(bukit) pasir d pantai. Setelah dibawa aliran air, ditiup angin dari laut sehingga gumuk dapat berpindah. Kehalusan butir-butirnya tersotir dengan sendirinya. Semakin jauh ke drat menjadi pasir yang halus daripada di tepi pantai. Gumuk-gumuk pasir sering disebut sand done.
4)      Cuaca yang membekukan
            Proses pelapukan fisik oleh cuaca oleh cuaca yang membekukan terjadi di daerah-daerah dingin ( di kutub dan di daerah di atas garis salju). Syaratnya batuan-batuan yang akan dilapukan itu berlubang-lubang sehingga air dapat masuk. Air pada suhu kurang lebih 40°C memiliki berat yang terbesar (terberat), tetapi volumenya kecil. Dengan naik turunya suhu makan volume akan berubah-ubah. Air pada suhu 4°C mempunyai berat 0.99987 g, volumenya 1,00013 cm³.
            Pada siang hari T berada di atas titik beku, maka air akan memasuki retakan-reakan dan kapiler dalam batuan. Pada malam hari T turun di bawah titik beku. Air akan membeku menjadi es. Volumenya meningkat, akan mendesak batuan sehingga rongga dari pecahan itu akan menjadi lebih besar/ pecah sama sekali.
5)      Kekuatan akar tumbuhan
            Akar tumbuhan mampu merusak pondasi bangunan yang kuat sekalipun, batuan akan pecah sebab akar tumbuhan pada pertumbuhannya menghasilkan sel-sel baru yang memiliki desakan/tegangan yang besarnya 10 atm (= 1kg/cm²). Untuk melewati tekanan dibutuhkan tenaga 10-15 atm. Selain itu,sisa-sisa tumbuhan yang digugurkan dipermukaan bumi menjadi sumber makanan mikroorganisme (daun,ranting,batang dan lain-lain), sehingga kegiatan mikroorganisme meningkat.peranan mikroorganisme menggerogoti batuan.
6)      Penurunan tekanan
            Batu tertimbun dalam, tekanannya lebih besar sehingga awet(tidak lapuk). Bila tanah diatasnya tererosi ,batu terbuka karena faktor iklim dan tekanan berkurang akan mudah lapuk.














2.      Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah proses perubahan bahan yang dari batuan/mineral secara kimia,hasilnya adalah bahan yang susunan kimianya bahan yang mengalami pelapukan. Contoh : bantuan-> larut -> SiO, AlO, FeO, KO, NaO







 
                 Mineral primer             koloid lempung,oksida-oksida

Sifatnya sama dengan bahan asalnya                          mineral sekunder (tersusun atas senyawa-senyawa sederhana                                                                   yang tersintesis menjadi unsure- unsure baru)
Syarat utamanya : AIR
            Penyebabnya
Ø  Air bersama zat yang terlarut
Ø  Jasad hidup(hidup atau mati) tanaman,hewan dan manusia
            Reaksi-reaksi yang terjadi :
1)        Oksidasi adalah reaksi berkurangnya electron (e) dapat dengan penambahan oksigen maupun tidak
2)        Reduksi adalah reaksi penambahan electron (e) dapat dengan penambahan hidrogen maupun tidak        
3)        Karbonisasi adalah reaksi bahan (mineral) dengan air yang mengandung CO ( dari dekomposisi jasad hidup)
4)        Hidrolisa adalah reaksi pemecahan dengan air
5)        Hidratasi
6)        Pelarutan adalah air dengan bahan-bahan yang larut (asam, CO) mempunyai daya larut yang besar. Proses ini tidak memiliki peranan penting
            Proses-proses di atas di alam berjalan bersama-sama dan saling mempengaruhi. Misalnya karbonatasi dan hidralisa bekerja sama, sebagai berikut :
2KAlSiO8 + CO+ HO            HAlSiO + 4SiO + KCO
(ortoklas)                                     (kaolinit)
Ca(PO) + 2CO + HO           2CaHPO + Ca(HCO)
            Pelapukan fisika dan Kimia sering berjalan seiring, namun sering terjaid pelapukan tertentu lebih dominan. Contoh:
Ø  Daerah tropika basah : pelapukan kimia lebih dominan
Ø  Daerah tropika kering :  pelapukan fisika lebih dominan
            Luas Permukaan Jenis ( LPJ) yang makin meningkat menjadi sangat penting, sebab memperbaiki kemungkinan pesinggungan antar bahan yang telah lunak sehingga memudahkan proses reaksi.

            Pasir terdiri atas butir, partikel dan tanah. 1 gelas pasir disebut dengan fraksi yaitu kumpulan benda yang memiliki ukuran yang sama. Fraksi tanah adalah kumpulan dari pasir,debu dan lempung.