Selasa, 15 Januari 2013

JENIS - JENIS ANGGREK


MAWAR HASIL REKAYASA GENETIKA



DASAR- DASAR ILMU TANAH ACARA 1


ABSTRAKSI
Praktikum dasar-dasar ilmu tanah ini dilakukan pada tanggal 05 Maret 2012 di laboratorium tanah umum jurusan tanah fakultas pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bahan yang digunakan adalah tanah Entisol. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat dan ciri tanaman melalui kegiatan pengujian. Tanah Entisol yang diuji memiliki diameter 2 mm; 0,5mm; berupa gumpalan dan samel tanah asli yang di ambil secara random.Metode yang digunakan dalam menghitung kadar lengas adalah kadar lengas kering udara. Data yang diperlukan dalam metode ini adalah berat lengas tanah dan berat kering mutlak.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai kadar lengas (KL) tanah Entisol kering udara gumpalan sebesar 2,17%; yang berdiameter 2 mm sebesar 1.635%; sedangkan yang berdiameter 0,5 mm sebesar 1,985% dan sampel tanah asli 15,9%. Hal ini menunjukkan kemampuan tanah Entisol dalam mengikat air kurang baik.

DASAR- DASAR AGRONOMI ACARA III



PERSEMAIAN DAN PINDAH TANAM PADI METODE KONVENSIONAL DAN THE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI)

I. TUJUAN
1.      Mengetahui pengaruh metode persemaian dan waktu pindah tanam terhadap pertumbuhan bibit padi
2.         Mengetahui hubungan antara kualitas bibit dengan berat keringnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Padi merupakan bahan pokok yang paling penting di dunia. Padi dalam system budidayanya memerlukan banyak air. Hal ini menyebabkan tidak efisiennya penggunaaan air. Sehingga, dibutuhkan metode budidaya padi hemat air yang dapat tetap menyediakan kebutuhan pangan di masa mendatang (Limeizhao et al., 2009).
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, dewasa ini telah dikembangkan metode SRI. SRI (System of Rice Intensification) merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manjemen pengelolaan tanah, tanaman, dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis pada kegiatan ramah lingkungan. Hal ini sangat mendukung terhadap pemulihan kesehatan tanah dan kesehatan pengguna produknya (Mediana, 2010).

DASAR-DASAR AGRONOMI ACARA I



PERBANYAKAN VEGETATIF

I. TUJUAN
            1. Mengetahui prinsip-prinsip dasar perbanyakan tanaman secara vegetatif
            2. Mengusai teknik-teknik perbanyakan  tanaman secara vegetatif

II. TINJAUAN PUSTAKA
Perbanyakan tanaman dalam dunia pertanian dapat dilakuakan dengan dua cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan tanaman menggunakan biji, dimana biji merupakan hasil peleburan dari gamet jantan dan gamet betina. Sedangkan perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan menggunakan bagian tanaman. Perbanyakan vegetatif sendiri dibedakan menjadi dua cara, yaitu perbanyakan vegetatif alami dan perbanyakan buatan (Martin, 2000).

Selasa, 08 Januari 2013

Situs Gunung Padang


Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara. Ini mengingat luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 3 ha.

Jambu Dipa, Legenda yang Hampir Punah

BEGITU memasuki Desa Jambu Dipa yang terletak di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, hamparan sawah terlihat hampir di setiap jengkal tanah. Tanaman padi yang tumbuh di areal persawahan itu terlihat subur dengan pengairan yang memadai.

Bagi warga desa tersebut, tanah adalah berkah Tuhan yang tak pernah henti mereka syukuri. Hampir setiap jengkal tanah di daerah itu luput dari bencana kekeringan tahunan. Sumber mata air yang keluar dari kaki Gunung Gede seakan tiada habisnya mengairi areal persawahan di desa tersebut.

Kesuburan tanah di daerah itu membuat Desa Jambu Dipa dikenal sebagai sentra produksi padi pandanwangi. Menurut Burhan, sejak dulu orang mengenal Jambu Dipa sebagai penghasil beras asli pandanwangi yang baunya harum dan rasanya enak. "Dulu orang suka bilang beras Jambu Dipa untuk membedakan beras pandanwangi produksi desa ini dengan beras pandanwangi produksi daerah lain di Cianjur. Karena memang rasanya lebih enak dibandingkan yang lain," tuturnya.