Sabtu, 18 Oktober 2014

PENGENALAN EKOSISTEM KOLAM




PENGENALAN EKOSISTEM KOLAM

I.       TUJUAN
1.      Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem.
2.      Mengetahui struktur dari komponen pembentuk ekosistem kolam.

II.    TINJAUAN PUSTAKA
            Ekosistem adalah tempat tinggal makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya. Proses terjadinya ekosistem disebut suksesi ekologi. Suksesi diawali dengan tumbuhnya vegetasi perintis, lalu bryopita, pterydopyta, suksesi sudah dapat dikatakan pada stasiun klimaks, dan keadaannya sudah tidak akan berubah lagi, kecuali jika masih ada perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena faktor ulah manusia. Adanya polutan dapat menyebabkan punahnya ekosistem. Pemanfaatan ekosistem oleh manusia dapat dicermati dampak-dampak yang terjadi nantinya. Penjagaan ekosistem harus dilaksanakan secara teratur terutama subtansi-subtansi abiotik yang ada di dalam ekosistem (Prawirohartono, 2006).


Suatu ekosistem tersusun dari organisme hidup di dalam suatu area ditambah dengan keadaan fisik yang saling berinteraksi. Karena tidak ada perbedaan yang tegas antara ekosistem, maka objek pengkajian harus dibatasi atas daerah, dan unsur penyusun. Saling keterkaitan antara satu dengan hal yang lain, saling ketergantungan, dan hubungan sebab akibat yang semuanya itu membentuk satu rantai kehidupan yang berkesinambungan (Clapham, 1973).
Tumbuhan, hewan, dan lingkungan tempat mereka hidup membentuk suatu ekosistem. Dalam tiap ekosistem terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya maupun dengan lingkungannya. Ketika melakukan fotosintesis tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Tumbuhan dimakan hewan lalu energi berpindah. Dalam tiap rantai makanan diperkirakan 10% energi asli akan hilang (Rachel, 2006).
Pengurai merupakan organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organisme Kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan lagi oleh produsen. Yang termasuk pengurai adalah bakteri, jamur dan lain-lain  (Warsito dan Setyawan, 2007).
Proses-proses arus energi dan kimia menunjang organisme ekosistem dan bertanggung jawab terhadap identitas fungsional dari ekosistem tersebut. Di dalam tiap ekosistem akan terjadi interaksi antara organisme yang akan mengubah dan mentransfer energi serta zat-zat kimia. Sumber utama adalah sinar matahari, foton-foton tertentu dari matahari akan digunakan untuk energi kimia melalui proses  fotosintesis. Produsen primer adalah organisme-organisme yang berperan sebagai sumber energi pertama dengan mengubah sinar menjadi energi kimia. Tanaman hijau merupakan produsen primer utama baik di darat maupun di laut (Pringgoseputro,1998).
Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus. b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton. c) Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya ( Bastian, 2010).


III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
            Praktikum Dasar-Dasar Ekologi Acara V yang berjudul Pengenalan Ekosistem Kolam ini dilaksanakan pada hari Minggu , tanggal 6 Mei 2012. Praktikum ini dilaksanakan di Jalan Klebengan, Sleman, Yogyakarta. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis dan kamera yang digunakan untuk pengamatan.
            Pada praktikum ini, diamati seluruh vegetasi di daerah ekosistem kolam. Kemudian diidentifikasi masing-masing spesies tanaman dan hewan di daerah tersebut. Di amati masing-masing komponen biotik maupun abiotik pembentuk ekosistem rumput tersebut. Dibuat bagan arus energi dan daur materi yang ada pada ekosistem kolam yang diamati.


IV. HASIL PENGAMATAN



 



























                                            Daur Materi    
                                            Arus Energi


V. PEMBAHASAN
            Pengamatan ekosistem kolam air tawar dilakukan di Klebengan tanggal 06 Mei 2012. Pengamatan yang meliputi parameter fisik berupa kecerahan air kolam dan suhu serta parameter biologi berupa komponen biota yang terdapat dalam ekosistem didapatkan hasil yaitu: kamponen abiotik berupa cahaya matahari yang penyinarannya terhalang oleh vegetasi yang ada di sekitar kolam, intensitas penyinaran tersebut mempengaruhi suhu air yang ada di kolam. Pengamatan suhu dilakukan dengan cara menyelupkan tangan ke dalam kolam, diperoleh hasil bahwa suhu kolam < 37o . Komponen biotik meliputi: pohon randu (Ceiba pentandra) dan pohon pisang (Musa paradisiaca) di sekitaran kolam, tanaman kapu-kapu (Pistia stratiotes) di dalam kolam, ikan, nekton, keong, anggang-anggang (Lymnoganus sp.), benih ikan tawas (Oreochromis niloticus), kupu-kupu (Danaus plexippus), burung gereja (Passer montanus), lalat lebah, dan capung.
            Parameter fisik yang meliputi kecerahan merupakan parameter yang berhubungan dengan fotosintesis karena pengaruh penetrasi cahaya yang masuk ke dalam ekosisitem. Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air membatasi zona fotosintesa, yang mana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap. Sebaliknya bila kekeruhan disebabkan oleh organisme ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktivitas (Odum, 1971).
Pada parameter suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Lapisan-lapisan suhu yang berbeda terdapat dalm habitat perairan. Permukaan air cenderung menjadi lebih cepat panas dibanding air dibawahnya. Di antara kedua lapisan ini terdapat wilayah peralihan yang tipis yang dinamakan termoklim. Air yang berada di atas permukaan termoklim disebut epilimnion, sedangkan yang berada di bawahnya disebut hipolimnion (Uman dkk., 2011).
Energi matahari menjadikan faktor utama bagi kelangsungan hidup setiap mahluk hidup terutama komponen autotrof yang nanti akan menghasilkan sumber energi untuk komponen heterotrof. Pada pengamatan yang dilakukan, tingkat kedalaman kolam relatif rendah sekitar 50 cm. Kedalaman yang relatif rendah tersebut menyebabkan biodiversity komunitas yang ada di ekosistem kolam cenderung sedikit. Energi cahaya matahari yang tinggi memudahkan tanaman air untuk tumbuh dengan pesat. Golongan tanaman kapu-kapu termasuk tanaman air yang membutuhkan cahaya cukup tinggi dalam pertumbuhannya. Dukungan cahaya yang terpenuhi ini mengakibatkan meledaknya jumlah tanaman kapu-kapu di sekitaran kolam.
Kekeruhan pada kolam dapat disebabkan oleh adanya kandungan lumpur pada kolam. Kandungan lumpur yang terlalu banyak mengakibatkan cahaya matahari yang terpancarkan ke dalam kolam menjadi berkurang, sehingga komponen biotik yang hidup di dalam kolam asupan cahayanya menjadi berkurang. Cahaya yang terpancarkan dari dasar kolam dijadikan sebagai sumber panas untuk aktifitas mahluk hidup. Hal ini akan mempengaruhi suhu air kolam. Setiap mahluk hidup memiliki kemampuan untuk melangsungkan kehidupan pada suhu-suhu tertentu. Oleh karena itu, kolam yang memiliki tingkat kekeruhan yang cukup tinggi komponen biotik yang hidup di dalamnya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kolam yang memiliki tingkat kekeruhan rendah.
            Parameter biologi yang meliputi komponen biotik ekosistem kolam yaitu jenis tumbuhan yang biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi seperti teratai (Nymphaea gigantea) mempunyai akar jangkar (salur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan (isotonis).
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, komponen yang dominan terdapat di kolam dan di sekitaran kolam ialah komponen jenis autotrof. Dominansi tanaman kapu-kapu di dalam kolam menyebabkan tingginya kompetisi untuk mendapatkan oksigen antarorganisme yang ada di kolam tersebut, sebagai contoh yaitu perkembangan benih ikan sedikit terhambat. Adapun keberadaan anggang-anggang yang banyak tersebar di atas permukaan kolam mengindikasikan bahwa di kolam tersebut banyak terdapat zooplankton. Makanan lain dari anggang-anggang ialah lalat lebah, organisme ini banyak di temukan di sekitar kolam. Keberadaaan anggang-anggang ini bisa menjadi sumber makanan bagi ikan. Ikan akan berkompetisi dengan burung air dalam hal mengkonsumsi anggang-anggang. Selain hubungan kompetisi, ada pula hubungan makan dan dimakan antara ikan dengan burung air yaitu burung air memakan ikan.
 Proses kehidupan di dalam ekositem, akan ada interaksi antar komponen biotik dan abiotik. Kolam yang teramati merupakan kolam yang memiliki kedalaman rendah, dengan tingkat kekeruhan pun rendah. Suhu air kolam cendrung lebih dingin dari suhu tubuh manusia. Tingkat cahaya matahari yang menyinari ekosistem kolam relatif tinggi. Komponen biotik yang ada di ekosistem kolam terdominasi oleh golongan autrotrof. Kompetisi terjadi dalam penerimaan sinar cahaya matahari untuk komponen autotrof dan heterotrof dalam melangsungkan kehidupan. Dominasi tumbuhan pada ekosistem kolam mengambarkan cahaya matahari diserap lebih banyak oleh tanaman, sehingga komponen heterotrof hanya sedikit dalam menerima cahaya matahari. Untuk itu, proses adaptasi bagi komponen heterotrof dalam memepertahankan kehidupan di wilayah ekosostem dengan keadaan yang sedemikian. Namun keberadaan antarkomponen biotik saling memberikan energi atau arus energi bagi kelangsungan hidup komponen biotik.
Indikasi aktifitas organism yang dapat diduga dari tingkat kekeruhan kolam. Pada pengamatan yang dilakukan, kolam air tawar cendrung tidak keruh, hal ini terlihat dari kejernihan aiar sehingga dapat teramati komponen yang ada di dasar kolam baik biotik maupun abiotik. Komponen abiotik hanya berupa ranting pohon yang jatuh dan adanya tanah di lapisan bawah air. Tergambarkan bahwa aktifitas organisme tidak terlihat aktif. Hal ini dapat disebabkan tingkat kompetisi yang cukup tinggi dalam asupan cahaya matahari dan oksigen. Dominan tumbuhan hijau menyebabkan hewan tingkat tinggi jarang di temui di sekitaran kolam. Sehingga aktifitas pada kolam, didominasi oleh golongan tumbuhan air. Benih-benih ikan yang terlihat dalam pengamatan bersaing dengan burung air pada kebutuhan makan. Ukuran yang lebih kecil menyebabkan ikan termansa pula oleh burung-burung air, sehingga predator utama dalam ekositem kola mini adalah burung air. Aktifitas hewan air tingkat tinggi di dalam kolam cendrung pasif dan terdominasi oleh golongan autrotrof yang menyebabkan golongan hewan tingkat rendah ataupun bersel satu mudah dijumpai di dalam kolam.
Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut (Odum, 1996):
a. Plankton;  terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;  biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton;  hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;  organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.                     
            Arus energi yang terjadi bermula dari cahaya matahari yang dimanfaatkan oleh produsen dalam berfotosintesis. Terjadi entropi dalam proses ini, tidak semua cahaya bisa diserap oleh tanaman dikarenakan sebagian besar cahaya terdispersi ke lingkungan. Pada ekosistem kolam, yang berperan sebagai produsen ialah tanaman kapu-kapu. Tanaman ini kemudian menjadi sumber energi bagi herbivora yaitu bekicot dan zooplankton. Adapun organisme herbivora ini menjadi sumber energi bagi karnivora yaitu bekicot dimakan oleh burung air dan zooplankton dimakan oleh anggang-anggang. Keberadaan anggang-anggang menjadi sumber energi bagi ikan, sedangkan ikan yang terdapat di dalam kolam menjadi sumber energi bagi burung air dan manusia.

VI. KESIMPULAN
1. Ekosistem kolam tergolong dalam ekosistem akuatik lentik atau perairan menggenang.
2.  Ekosistem kolam terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik yang terdapat di dalamnya yaitu cahaya matahari, suhu, dan jasad hidup. Adapun komponen biotiknya yaitu tanaman kapu-kapu, benih ikan, anggang-anggang, bekicot, dan burung air.
3.    Perpindahan arus energi dan daur materi dari komponen-komponen ekosistem tegalan melalui rantai makanan.

DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Y. M. 2010. Tipe-Tipe ekosistem.http://katakdankodokbersaudara.files.wordpress. com/2009/05/danau.toba. di akses 6 Mei 2012

Clapham, W. B. 1973. Natural Ecosystem. Macmillian Publishing Co, Inc., New York.

Prawirohartono.2006. Penelitian pada komponen ekosistem hutan. Jurnal Agronomi 2:133-137.

Pringgoseputro, S. Dan Sringgodono.1998. Ecology. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Rachel, F.J.2006. Producent and factor structur fish assemblages along structural gradient.
Ecology Journal 4: 76-79.

Warsito dan Setyawan. 2007. Komposisi ginerla tanah yan telah lama disawahkan. Jurnal Tanah Tropika 2: 131-138.

           

























 LAMPIRAN

Produsen
IMG_0068.JPG1. Pistia stratiotes                                                        2.  Ceiba pentandra


 













3. Musa paradisiaca


IMG_0094.JPG
 












Konsumen I
060520121780.jpgIMG_0101.JPG1. Achatina fulica                                                        2.Lymnoganus sp.










3. Danaus plexippus


IMG_0062.JPG
 











konsumen II
images.jpgIMG_0036.JPG1. Oreochromis mossambicus                                      2. Passer montanus








IMG_0088.JPGIMG_0089.JPGfoto kelompok

Tidak ada komentar: