Minggu, 26 Oktober 2014

Kebenaran Terungkap Bersama Orang Sombong

         Dulu aku hanya jadi pendengar diantara dua orang yang berselisih, semacam perang dingin antar saudara dan aku jadi penengahnya. Aku gak tahu, siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Perselisihan itu berlangsung dari SMP sampai sekarang. Semakin hari perselisihan itu tidak ada hentinya, yang diharapkan mereka berdamai, tapi TIDAK. Perselisihannya hanya karena kekayaan, ingin terlihat LEBIH dari saudaranya, dan diantaranya tidak ada yang mau mengalah sampai untuk mendapatkan kelebihan itu, apapun dilakukan. Hal tersebut tejadi pada anak-anaknya, antar orang tuanya yang pada biasa aja di depan atau bertemu tapi gak tahu dibelakangnya, yang jelas antar anak-anaknya itu yang terlihat jelas di depan mata, sampai setiap lebaran tidak pernah saling salaman, cuma lihat dari jauh dan memalingkan muka.

        Suatu ketika pada waktu SMA, ada sebuah kejadian mengejutkan, setelah tahu bahwa anaknya itu dihamili oleh laki-laki yang sudah punya istri dan anak. Keluarga mereka menyadari bahwa itu adalah sebuah kecelakaan, atau ujian yang menimpa keluarga mereka. Mereka jujur dan meski semua orang tahu sampai tetangga-tetangganya saling membicarakan apalagi saudara-saudara tapi mereka tetap berhubungan baik, karena itu sebuah musibah. Sampai sekarang hal itu tidak pernah dibicarakan lagi, karena suatu kejadian masa lalu adalah pelajaran buat  kita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi.

     Sama halnya dengan kejadian tersebut, hal yang dialami oleh anak saudara yang satunya lagi sudah menginjak akhir studi kuliahnya, terciptalah anak sebelum nikah. Hal tersebut terjadi setelah umur kandungannya 7 bulan, dan ketika itu orang tuanya baru tahu bahwa sudah 7 bulan karena tempat kuliahnya diluar jawa. Hal tersebut ditutup-tutupi baik kepada saudaranya maupun tetangga. "Sepandai-pandainya orang menyembunyikan bangkai pasti tercium juga". Bodohnya, ketika orang tersebut sudah mengandung 7 bulan, eh malah keluyuran ke rumah tetangga dan saudaranya. Mungkin rencananya, agar orang lain tidak heran bahwa itu bukan anak dia tapi anak ibunya, dan tiba-tiba ibunya mengumumkan kepada semua orang bahwa ibunya  udah hamil 6 bulan. Tetangga dan saudaranya pada aneh,ketika orang tersebut main, kok itu orang pake baju yang besar terus, bagian payudaranya besar, wajahnya pucat, keliatan orang yang hamil apalagi melahirkan menurut orang tua yang sudah pada punya anak. Dari sana orang sudah mulai curiga dan menjadi RAHASIA UMUM. Yang namanya tetangga dari satu mulut pasti akan mnyebar keseluruh penjuru.
    Suatu hari, ada seorang pria yang meneleponku dan menceritakan semua yang terjadi pada orang tersebut alias saudaraku. Awalnya aku tidak percaya, tapi setelah melihat bukti yang akurat, sampai aku menghubungi ibunya itu, benar itu nomernya, aku mulai percaya. Tiba-tiba pria itu ngomong bahwa omongan dia sebelumnya itu bohong, karena apa, karena di ancam sama ibunya itu. GILA!!!
karena, ingin menutupi semua kejadian itu, sampai-sampai ibu-ibu itu memaki, dan memarahiku karena aku ikut campur dan menyebarkan semuanya itu. Hellow,sebelum kamu ngomong gitu ke aku, orang lain udah pada tahu, dan aku cuma cerita ke bapak dan saudaraku yang sudah aku anggap kakak bahwa ada yang meneleponku dan cerita panjang lebar. Aku gak tahu, bahwa itu sudah menyebar ke saudara-saudara yang lain.
     Tiba-tiba ibu-ibu itu bersama anaknya yang sudah punya cucu, alias bukan anaknya ibu-ibu itu menghina keluargaku dan saudara-saudaraku yang lain. Kirain setelah memarahiku, ibu-ibu itu gak bakalan cari masalah lagi, eh malah tambah melunjak. Awalnya, aku udah lah sama saudara sendiri, biarin mungkin itu musibah yang menimpa keluarga mereka karena selain kejadian itu, keluarga mereka dililit hutang yang gak bakalan mungkin terbayar, akibat keserakahan dan kesombongan mereka. Tapi, aku tidak terima kalau orang tuaku di hina-hina. Memaafkan itu mudah,tapi melupakan itu susah.
    Meskipun sampai sekarang, kelakuan mereka tetap sombong dan menutupi semua musibah yang telah terjadi, dan tidak berhubungan baik dengan saudara-saudaranya.
    Peristiwa tersebut terjadi pada mereka yang berselisih dari kecil, aku baru tahu sekarang ternyata mana yang benar dan mana yang salah, siapa yang mulai dan siapa yang melawan, siapa yang sombong dan serakah serta menerima akibat dari keserakahan dan kesombongan mereka;
    

Tidak ada komentar: