Senyawa
organik didominasi oleh unsur C, H, O, N sedangkan senyawa anorganik didominasi
oleh bahan logam. Bahan induk merupakan hasil pelapukan dari bahan
induk. Faktor yang mempengaruhi banyak dan beragam intensitasnya tergantung
ruang dan waktu. Yang paling nyata adalah faktor iklim sehingga hubungan antara
tanah dan iklim erat. Di daerah Tropika misalnya Latosol, Mediteran, dan
Podsolik. Di daerah iklim Dingin misalnya, Andosol dan Ranker.
Ada
2 tahap : 1. Pelapukan ada 2,yaitu :
a.
Pelapukan
Fisika/Mekanik/desintegrasi
b.
Pelapukan
Kimia/Dekomposisi
2.
Perkembangan tanah
a. Asasi
Ø Akumulasi bahan organik : horizon O
Ø Eluviasi (pelindian) : horizon A
Ø Illuviasi (akumulasi): horizon B
Ø Differensiasi : horizon O(O,O₂),horizon
A(A, A₂,
A₃), horizon B(B, B₂,
B₃) dan seterusnya.
b. Khusus
Ø Latosolisasi
Ø Podzolisasi
Ø Kalsifikasi
Ø Gleisasi
Ø Salinisasi
Ø Alterasi
Ø Melanisasi
Ø Lixiviasi
Ø Pembentukan tanah gambut
Pelapukan ( weathering)
1. Pelapukan Fisik
Pelapukan fisik yaitu
proses penghancuran secara fisik tanpa merubah susunan kimia mineral-mineral
penyusun batuannya (∆ ukuran). Batuan dan mineral menjadi berukuran kecil/halus
sehingga luas permukaan jenis (specific surface) meningkat. Pelapukan fisik
dominan terjadi pada daerah yang kering dan tidak mengalami perubahan komposisi.
Mineral memiliki daya mengembang (suhu panas) dan mengkerut (suhu dingin).
Penyebabnya
1)
Fluktuasi
suhu
2)
Tenaga
aliran air
3)
Tenaga
aliran angin
4)
Cuaca
yang membekukan
5)
Kegiatan
akar tumbuhan
6)
Penurunan
tekanan terhadap bahan
1) Perubahan suhu
Flukuasi =
goyangan = embutan
(horizontal) ( vertical)
Sumber
utama pelapukan fisik : MATAHARI
Siang
=matahari -> panas -> batuan memuai
Malam
= dingin -> batuan mengkerut
Walaupun
kecil, namun peranannya sangat penting sebab koefisien pemuaian masing-masing
mineral berbeda, maka bahan yang tersusun atas mineral yang tidak seragam akan
cepat melapuk dan sebaliknya.
Batuan
hitam (tua) -> lebih menyerap panas dan melepaskan sehingga cepat lapuk
Batuan
muda (cerah) -> sebaliknya
Contoh
: granit,mika, batu pasir -> besar pemuaian 0,005 – 0,012 mm/m tiap kenaikan
1°C
Bila
∆T = 50°C -> 0,25 – 0,6 mm/m
2) Tenaga air
Peranan
utama = DAYA ANGKUT
Penyebab
daerah disintegrasi terkuat di daerah basah bila disbanding perubahan suhu.
Aliran air mempunyai daya angkut cukup
besar >> miring permukaan tanah >> cepat dan besar daya angkutnya.
Batuan yang terangkut akan mengalami pengikisan yang semula runcing menjadi
bulat (proses abrasi), misalnya, di pegunungan dan di pantai.
Aliran
air dapat menyebabkan erosi pada permukaan yang dilaluinya. -> run off = air
limpahan
Erosi
ada 2 macam :
a) Erosi Geologi yaitu erosi yang
berlangsung sedemikian rupa, sehingga tanah terkikis akan segera terbentuk
kembali oleh adanya proses pembentukan tanah. Sifatnya menguntungkan sebab
dapat meremajakan tanah
b) Erosi Dipercepat adalah erosi yang tidak
dapat diikuti pembentukan tanah yang baru, sebab erosi sangat cepat dan sering
terjadi. Sifatny merugikan sehingga tanah menjadi tandus( batu-batu yang
bermunculan dipermukaan)
3) Tenaga angin
Prinsipnya
seperti air hanya perpindahannya lewat udara. Dengan adanya tenaga angin
menyebabkan terjadinya gumuk-gumuk(bukit) pasir d pantai. Setelah dibawa aliran
air, ditiup angin dari laut sehingga gumuk dapat berpindah. Kehalusan
butir-butirnya tersotir dengan sendirinya. Semakin jauh ke drat menjadi pasir
yang halus daripada di tepi pantai. Gumuk-gumuk pasir sering disebut sand done.
4) Cuaca yang membekukan
Proses pelapukan fisik oleh cuaca
oleh cuaca yang membekukan terjadi di daerah-daerah dingin ( di kutub dan di
daerah di atas garis salju). Syaratnya batuan-batuan yang akan dilapukan itu
berlubang-lubang sehingga air dapat masuk. Air pada suhu kurang lebih 40°C
memiliki berat yang terbesar (terberat), tetapi volumenya kecil. Dengan naik
turunya suhu makan volume akan berubah-ubah. Air pada suhu 4°C mempunyai berat
0.99987 g, volumenya 1,00013 cm³.
Pada siang hari T berada di atas
titik beku, maka air akan memasuki retakan-reakan dan kapiler dalam batuan.
Pada malam hari T turun di bawah titik beku. Air akan membeku menjadi es.
Volumenya meningkat, akan mendesak batuan sehingga rongga dari pecahan itu akan
menjadi lebih besar/ pecah sama sekali.
5) Kekuatan akar tumbuhan
Akar tumbuhan mampu merusak pondasi
bangunan yang kuat sekalipun, batuan akan pecah sebab akar tumbuhan pada
pertumbuhannya menghasilkan sel-sel baru yang memiliki desakan/tegangan yang
besarnya 10 atm (= 1kg/cm²). Untuk melewati tekanan dibutuhkan tenaga 10-15
atm. Selain itu,sisa-sisa tumbuhan yang digugurkan dipermukaan bumi menjadi sumber
makanan mikroorganisme (daun,ranting,batang dan lain-lain), sehingga kegiatan
mikroorganisme meningkat.peranan mikroorganisme menggerogoti batuan.
6) Penurunan tekanan
Batu tertimbun dalam, tekanannya
lebih besar sehingga awet(tidak lapuk). Bila tanah diatasnya tererosi ,batu
terbuka karena faktor iklim dan tekanan berkurang akan mudah lapuk.
2. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah
proses perubahan bahan yang dari batuan/mineral secara kimia,hasilnya adalah
bahan yang susunan kimianya bahan yang mengalami pelapukan. Contoh :
bantuan-> larut -> SiO₂,
Al₂O₃,
Fe₂O₃,
K₂O, Na₂O
Mineral primer koloid lempung,oksida-oksida
Sifatnya
sama dengan bahan asalnya mineral sekunder
(tersusun atas senyawa-senyawa sederhana
yang tersintesis menjadi unsure-
unsure baru)
Syarat
utamanya : AIR
Penyebabnya
Ø Air bersama zat yang terlarut
Ø Jasad hidup(hidup atau mati)
tanaman,hewan dan manusia
Reaksi-reaksi yang terjadi :
1)
Oksidasi
adalah reaksi berkurangnya electron (e) dapat dengan penambahan oksigen maupun
tidak
2)
Reduksi
adalah reaksi penambahan electron (e) dapat dengan penambahan hidrogen maupun
tidak
3)
Karbonisasi
adalah reaksi bahan (mineral) dengan air yang mengandung CO₂
( dari dekomposisi jasad hidup)
4)
Hidrolisa
adalah reaksi pemecahan dengan air
5)
Hidratasi
6)
Pelarutan
adalah air dengan bahan-bahan yang larut (asam, CO₂)
mempunyai daya larut yang besar. Proses ini tidak memiliki peranan penting
Proses-proses di atas di alam
berjalan bersama-sama dan saling mempengaruhi. Misalnya karbonatasi dan
hidralisa bekerja sama, sebagai berikut :
2KAlSi₃O8
+ CO₂+ H₂O
H₄Al₃SiO₄
+ 4SiO₃ + K₂CO₃
(ortoklas) (kaolinit)
Ca₃(PO₄)₂
+ 2CO₃ + H₂O 2CaHPO₄
+ Ca(HCO)₂
Pelapukan fisika dan Kimia sering
berjalan seiring, namun sering terjaid pelapukan tertentu lebih dominan.
Contoh:
Ø Daerah tropika basah : pelapukan kimia
lebih dominan
Ø Daerah tropika kering : pelapukan fisika lebih dominan
Luas Permukaan Jenis ( LPJ) yang
makin meningkat menjadi sangat penting, sebab memperbaiki kemungkinan pesinggungan
antar bahan yang telah lunak sehingga memudahkan proses reaksi.
Pasir terdiri atas butir, partikel
dan tanah. 1 gelas pasir disebut dengan fraksi yaitu kumpulan benda yang
memiliki ukuran yang sama. Fraksi tanah adalah kumpulan dari pasir,debu dan
lempung.